Assalamu’alaikum Readers
Baru saja aku tuh, dapat berita pendataan vaksinasi covid19 yang dilakukan oleh pengurus rukun tetangga (RT). Langsung dong heboh! Secara, berita vaksin covid19 ini masih simpang siur gitu. Bahkan satgas covid19 pun mengakui pemberitaan vaksin banyak yang simpang siur. Pemerintah sendiri dalam hal ini Kementrian Kesehatan juga belum memberikan kepastian tentang vaksin covid19 apalagi pelaksaanannya. Lha kok tiba-tiba ada pendataan siapa yang siap di vaksin bisa langsung mengisi data untuk diserahkan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) setempat.
Tak pelak isu ini menjadi panas kembali. Belum lagi perdebatan panjang antara provaks dan antivaks. Lalu isu bahaya vaksin yang didatangkan dari negeri China, ditambah ketakutan menjadi kelinci percobaan serta bumbu-bumbunya. Wow ramai saudara! Duh, kita harus bagaimana dong?
Benarkah Ada Pendataan Vaksinasi Covid19?
Tak dapat dipungkiri, terkait covid19 ini rawan sekali isu dan hoax. Bahkan sejak penyakit ini muncul pertama kali, sejak itu pula hoax diproduksi. Itulah mengapa kita harus aware terhadap berita-berita yang beredar, tak langsung percaya begitu saja dan selalu menghidupkan radar penelusuran agar tak terseset pada berita yang salah.Begitu pula dengan berita pendataan ini, benar nggak sih? Sementara beberapa portal berita online seperti Antara News, CNN Indonesia juga Liputan 6.com memberitakan bahwa pendataan untuk tenaga medis dan masyarakat umum di DKI melalui whatsApp itu hoax. Sedangkan berita lain menyebutkan bahwa beberapa daerah seperti Bekasi, Tangerang juga Malang sudah selesai melakukan pendataan.Biar tak berpusing ria, langsung saja kita tanya pada sumber terkait yang tervalidasi.
Setelah bertanya pada seorang teman yang berprofesi sebagai dokter disebuah PKM juga konfirmasi pada kepala puskesmas kelurahan tersebut, ternyata benar memang ada pendataan warga yang berusia 18 hingga 59 tahun untuk mendaftar pada puskesmas setempat terkait pemberian vaksin gratis nantinya. Beberapa poin penjelasan terkait pendataan itu sebagai berikut :
- Sifatnya baru pendataan untuk menghitung berapa jumlah masyarakat yang akan menerima vaksin tersebut.
- Pendataan ini merupakan permintaan pemerintah pusat yang memang menjadwalkan pendataan dimulai pertengahan bulan Oktober ini.
- Edaran pendataan resmi dari puskesmas.
- Sebagai upaya konsolidasi dan pendataan.
- Bulan Nopember ini akan dimulai sosialisasi dan pendataan sasaran yang tepat dalam artian siapa yang harus diprioritaskan untuk menyiapkan logistik.
Jika Benar Kelak Ada vaksinasi Covid19, Harus Bagaimana?
Setelah delapan bulan berada pada masa pandemi, sangat wajar kita merasa lelah dan jenuh. Sementara korban terus berjatuhan dan penyakit ini belum beranjak pergi. Bahkan dibeberapa negara sudah masuk pada gelombang kedua. Tentu harapan besar sebagian masyarakat akan adanya vaksin yang bisa mencegah penyakit ini sehingga kita bebas dari penularan. Dan upaya itu terus diwujudkan.Sementara di bagian lain, ada semacam ketakutan jika ternyata vaksin ini belum aman dan justru malah menimbulkan penyakit baru, menyebabkan kelainan dan cacat atau bahkan kematian. Terlebih andai masyarakat malah menjadi percobaan efektifitas vaksin ini. Yuk kita cari info valid agar kelak siap mengambil sikap terbaik.
Tentang Vaksin Covid19
Menurut berita terbaru Sindonews, ada 8 vaksin covid yang sudah dalam uji klinis sampai tahap 3. Pembuatan vaksin itu prosesnya panjang lho, dan semua proses itu melibatkan banyak ahli. Jadi nggak sembarangan. Dari situs covid19.go.id dijelaskan tahapan pembuatan vaksin sebagai berikut:- Pemilihan dasar, pada tahap ini ilmuan akan menelusuri mekanisme potensial berdasarkan sains dan biomedis. Para Ahli akan meneliti virus dan sel-sel yang terkait virus. Sel yang terinfeksi diperbanyak pada suatu media lalu dibuat vaksin dalam jumlah terbatas.
- Uji praklinik, tahap ini vaksin yang sudah dibuat dalam jumlah terbatas tersebut akan diujikan pada hewan percobaan, seperti mencit yang responnya mirip manusia. Lalu dilakukan studi invitro invivo.
- Uji klinis fase I, di tahap ini diproduksi sampel yang berisi 100 vaksin untuk diujikan pada manusia. Ada beberapa parameter yang diamati dalam uji klinis fase I ini, diantaranya: Keamanan, farmakodinamik, farmakokinetik. Target uji klinis fase I adalah menentukan dosis yang aman bagi manusia.
- Uji klinis fase II, selanjutnya saat uji klinis fase I lancar akan dilanjutkan uji klinis fase II dengan sampel 100-500 orang. Parameter tahap ini lebih banyak lagi diantaranya: Keamanan, efektifitas, dosis optimal, dan efek samping
- Uji klinis fase III, tahap ini dilakukan jika pada tahap sebelumnya semua parameter terpenuhi. Fase III ini disebut juga fase persetujuan dari lembaga terkait.
Sudah Sejauh Apa Perkembangan Vaksin Covid19 di Indonesia?
Panjangnya proses pembuatan vaksin dan faktor keamanan yang harus menjadi priotitas menyebabkan hingga saat ini belum ada lembaga yang memproduksi vaksin ini secara masal. Di Indonesia sendiri ada beberapa kandidat vaksin diantaranya :- Merah putih , hasil riset Kementrian Riset dan Teknologi serta lembaga biologi melalui Eijkman
- Sinovic dari Tiongkok bekerja sama dengan Biofarma
- G42 dari Uni Emirat Arab bekerja sama dengan Kimia Farma
- Genexine dari Korea Selatan bekerja sama dengan Kalbe Farma
Kapan Vaksin ini Akan Diaplikasikan ?
Rencana semula tahun ini vaksin covid19 ini sudah bisa diaplikasikan, namun pemerintah ingin memastikan keamanannya sehingga pelaksanaannya mundur hingga tahun depan. Pemerintah pasti akan menyediakan vaksin yang terbukti aman dan lolos uji klinis serta efektif sesuai recomendasi WHO, demikian pernyataan juru bicara satgas covid19 Wiki Adisasmito di laman Covid19.go.idRoadmap atau peta jalannya vaksinasi antara lain:
- Panduan terkait
- Penerimaan data dan validasi
- Jadwal
- Alur distribusi
Tips Menghadapi Rencana Vaksinasi
Menurut aku nih, imunisasi untuk mencegah penyakit corona ini sih perlu, tapi tak terburu-buru juga. Artinya kudu benar-benar yakin keamanannya. So jika nanti akan dilaksanakan , kita kudu gimana?Update Informasi Yang Valid
Berita simpang siur itu meresahkan, benar nggak sih? Nah agar tidak resah dengan arus informasi, kita kudu update informasi yang valid. Berusaha untuk selalu melakukan konfirmasi kebenaran berita pada pihak yang berkompeten sehingga kita tidak terjebak pada berita hoax atau bohongan. Informasi valid ini juga menjadi dasar kita mengambil keputusan menerima atau menolak nantinya. Jadi apapun sikap kita semua ada dasar yang kuat.
Tidak Terburu-buru Mengambil Sikap
Apapun keputusan yang nanti kita ambil harus melalui pertimbangan yang matang. Kita tak perlu terburu-buru mengambil sikap menerima tanpa ilmu yang memadai dan sebaliknya tak menolak tanpa mempertimbangkan kepentingan masyarakat yang lebih luas lagi.Pastikan Keamanan Menjadi Sumber Utama
Sampai saat ini para ahli baik itu dokter melalui ikatan-ikatan profesi dokter terus memantau dan memberi masukan agar nantinya vaksin yang diberikan aman bagi masyarakat. Percayalah mereka juga berjuang dengan keahliannya di jalannya masing-masing.Tunggu Sikap Lembaga Terkait
Terkait obat dan makanan, seorang muslim pasti mempertimbangkan kehalalan setiap produk yang masuk ke tubuhnya. Maka selayaknya kita menunggu sikap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait izin pengunaan vaksin ini berdasarkan Emergency Use Authorization (EUA) juga dari Majelis Ulama Indonesia.Jadi, vaksinasi Covid19 ini sama dengan ikhtiar lainnya dalam menghadapi wabah penyakit corona. Sama-sama untuk menekan penyebaran covid dan mengurangi resiko keparahannya. Kita boleh menerimanya dengan pertimbangan yang matang. Andai menolak pun, pastikan punya alternatif yang terbaik untuk mencegah penularan wabah ini. Semangat dan tak perlu resah lagi.
Buuun, prolognya bikin ikut deg-degan... Saya juga termasuk yang masih khawatir soal vaksin ini, habisnya pejabat pade nggak mau vaksin sih, coba mereka dulu yang di vaksin. hehehe
BalasHapusIya. Makanya organisasi profesi kedokteran masih memberi banyak catatan dan meminta pelaksanaannya ditunda. Mundur dari rencana awal Desember sampai ke tahun depan.
HapusPerjalanan vaksin sepertinya masih sangat panjang hingga bisa diberikan kepada masyarakat. Harus di pastikan betul" pada pengujian klinisnya bahwa vaksin yang nantinya diberikan memang efektif untuk mencegah infeksi virus corona. Kemarin sempat dengar berita ada relawan uji coba vaksin yang terkena virus corona juga. Hal ini menjadi pertanyaan di masyarakat vaksin tersebut apakah efektif atau tidak. Semoga para dokter dan ahli bisa memberikan yang terbaik dan segera menemukan vaksin yang cocok untuk masyarakat Indonesia. Aamin..
BalasHapusAamiin. Bener banget mbak. Kita wait and see aja dulu nggak perlu tergesa dan benar2 memastikan semua aman dl.
Hapus